Tuesday, October 27, 2020

KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA


Sintesis Berbagai Materi            Pengajaran menurut Ki hadjar Dewantara adalah pendidikan yang merdeka. Menurut beliau, Pendidikan yang Merdeka adalah pendidikan yang menyenangkan. Tidak membebani peserta didik. Mengapa Ki Hadjar Dewantara menerapkan konsep demikian?. Hal itu berkaitan dengan pengajaran pada masa kolonial Belanda. Warga pribumi, tidak semua merasakan yang namanya pendidikan. hanya kalangan tertentu yang dapat merasakan pengajaran. Dan nantinya mereka juga akan menjadi buruh pabrik atau pegawai bagi kolonial Belanda. Warga pribumi yang mendapatkan pengajaran, mereka belajar dengan penuh tekanan. Dengan istilah lain, meskipun mendapat pendidikan, konsep yang diterpakan dengan memaksa.

            Oleh karena itu, Ki Hadjar Dewantara membuat konsep pendidikan yang merdeka. Baik merdeka secara lahir, batin dan mental. Meskipun merdeka, namun masih dalam batas ketertiban dan kedamaian. Sehingga tetap terwujud adanya sikap saling menghormati, menghargai, kedamaian, gotong royong, disiplin, tanggung jawab  dan keselarasan. 

            Makna Pendidikan menurut KHD, pendidikan bukan hanya sekedar mentransfer ilmu, menciptakan kecerdasan dan pengetahuan saja. Namun, pendidikan mempunyai arti yang cukup luas. Beliau mengatakan pendidikan adalah kebudayaan. Pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Untuk menciptakan manusia yang beradab, mereka mampu menggali potensi, kreatif, inovatif dan harus berkarakter baik.
Adapun tujuan yang harus dicapai oleh Ki Hadjar Dewantara yakni terbentuknya masyarakat Indonesia yang merdeka dan mandiri. Sehingga lahirnya manusia yang berbudi pekerti luhur, yang mampu mengembangkan Cipta, Rasa, dan Karsa secara seimbang.

            Materi pembelajaran menurut pengajaran Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan berbudi pekerti luhur. Dengan berpedoman kepada Trilogi pendidikan, Keluarga, Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat. seiring dengan semboyan KHD, Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya mangun karsa, Tutwuri Handayani.  yang memiliki makna: Ing Ngarsa sung Tuladaha, yang di depan memberikan contoh yang baik. Ibaratnya, seorang Guru harus mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Karena segala gerak-geriknya akan di contoh oleh peserta didiknya. apapun yang dilakukan oleh guru, akan digugu lan ditiru. Ing Madya Mangun Karsa, yang ditengah membangun semangat. Dijelaskan, sebagai peserta didik harus mempunyai semangat untuk terus belajar. Agar dapat terus berkreasi dan berinovasi, dalam mengembangkan ide. dan juga, tetap mempertahankan semangatnya bagi dirinya sendiri. Tutwuri Handayani, yang di belakang akan memberingan dorongan. Guru dan Orangtua harus bersinergi untuk terus memotivasi anak dan peserta didiknya. selalu memberikan semangat dan arahan, guna pkemajuan pendidikan peserta didik. 

            Guru bertindak sebagai penuntun bagi peserta didiknya. Sehingga, menurut KHD pengajaran harus menggunakan sistem Among. Guru harus bersikap Asah, Asih dan Asuh. dengan berbagai teknik, guru mendekati peserta didik, dengan menggali potensi yang dimiliki oleh anak.  Tiga metode yang ditanamkan yakni Ngerti, Ngrasa dan Nglakoni. Guru harus mengerti keadaan peserta didiknya. Selain itu, guru juga harus ikut merasakan dan memahami tentang apa yang dialami oleh peserta didiknya. Nglakoni, guru juga harus mengerjakan dan bertanggung jawab dengan tugasnya.


Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul pemikiran Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan?

            Sebelum saya mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak, saya berpikir menjadi seorang guru cukup dengan mengajarkan pengetahuan dan menanamkan karakter anak yang baik. Peserta didik harus mengerti apa yang diinginkan oleh gurunya. sehingga, peserta didik harus taat dan patuh dengan guru. Diibaratkan, guru harus menggambar menurut keinginannya kepada peserta didik. Perlakuan kepada peserta didik hampir disamaratakan.  Jika hal itu terus diterapkan, apa bedanya zaman kolonial dengan zaman sekarang ini?

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul pemikiran Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan?

            Setelah saya belajar dan mengkaji modul tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan, pola pikir saya mulai berubah. Mata saya sudah dibukakan, bahwa guru dalam proses pembelajaran harus menjadi teladan. Guru bertindak untuk menuntun peserta didik sesuai dengan Kodratnya. dimana kodrat anak adalah bermain, maka guru harus pandai memberikan pengajaran yang menyenangkan. dan juga, guru harus berhamba kepada anak. sehingga guru tidak memaksanakan keinginannya kepada peserta didik. guru harus mampu mengembangkan potensi anak yang dimilikinya. Bauik secara kogniti, afektif dan psikomotorik. selarasa dengan pengajaran yang menyeimbangkan anatar Cipta, Rasa dan Karsa. Supaya mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, kreatif dan berbudi pekerti luhur atau mempunyai akhlak yang mulia. 

Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik lagi agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD?

            Dalam proses pembelajaran, saya harus melaksanakan kegiatan yang aktif,inovatif, kreatif, empati dan menyenangkan. Serta mampu melahirkan peserta didik yang mandiri. Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan mempunyai keahlian. Peserta didik juga dapat membantu dan meningkatkan perekonomian keluarga, dengan mengangkat kearifan budaya lokal.

               

No comments:

Post a Comment